BNADA ACEH - Mahasiswa Program Profesi Guru Prajabatan Angkatan 1 Tahun 2024 Universitas Syiah Kuala mengadakan pelatihan dengan tema Edukasi Kreatifitas Aksesoris Handmade untuk Melatih Skill Anak dengan Cara Meronce. Projek ini diadakan oleh kelompok 2 PGSD 05 yang beranggotakan 10 orang yaitu Risa Mahbengi, Risma Yulisa, Rita Zahara, Rizka Rahmayanti, Rosi Nofianti, Rosmalina Mahbengi, Roza Chairiati, Rusdatul Hamaliah, Safora dan Salma Nurliza Putri di Yayasan Kahfis Aceh, pada tanggal 29 Agustus 2024.
Projek kepemimpinan ini melibatkan mahasiswa PPG Prajabatan USK, pengurus yayasan Kahfis Aceh, dan peserta pelatihan yang terdiri dari anak-anak mulai dari siswa setingkst SD hingga SMA. Projek ini dilakukan untuk memenuhi salah satu mata kuliah PPG, yaitu Projek Kepemimpinan dan membantu anak-anak untuk mengenal dan mengetahui proses pembuatan Aksesoris handmade dengan cara meronce. Kegiatan ini diharapkan dapat mengembangkan skill dan kreatifitas anak.
Pelatihan ini diawali dengan sambutan Ketua Panitia, dosen pembimbing , serta ketua TBM Kahfis Aceh. Kemudian, dilanjutkan dengan pemaparan materi dan demonstrasi membuat aksesoris handmode dengan cara meronce. Dalam sambutannya, Roza Chairiati, selaku ketua panitia menyampaikan bahwa melalui acara ini, ia berharap dapat memberikan pengalaman yang baik dan menyenangkan kepada adik-adik semua.
Kegiatan ini juga dihadiri langsung oleh Dosen Pengampuh Mata Kuliah Projek Kepemimpinan, Musdar, M.Pd. Beliau menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan yang wajib dibuat oleh mahasiswa PPG. Melalui kegiatan ini juga mahasiswa PPG dapat berkontribusi dan mengedukasi masyarakat secara langsung. Lebih lanjut, Musdar juga menyatakan semoga yayasan kahfis Aceh khususnya adik-adik peserta dapat mengikuti kegiatan dengan baik dan semoda dapat bermanfaat untuk kedepannya.
Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua TBM Kahfis Aceh, Maulisa Darliani selaku perwakilan dari yayasan yang menyambut baik kegiatan ini. Beliau meminta anak-anak kahfis untuk bisa mengikuti kegiatan dan belajar bersama-sama.
Kegiatan selanjutnya merupakan kegiatan inti, yaitu pemaparan materi yang yang dipaparkan oleh Ulfah, S.T. yang menjelaskan mengenai apa itu meronce, teknik meronce, alat dan bahan yang digunakan untuk meronce serta langkah-langkah dalam membuat aksesoris handmade. Pemateri dan peserta pelatihan juga langsung mendemokan pembuatan aksesoris sesuai dengan kreasi masing-masing.
Selama acara berlangsung, anak-anak mengikuti serangkaian kegiatan dengan antusias dan perasaan senang. “Saya merasa senang bisa membuat aksesoris ini, saya belum pernah membuat sebelumnya, saya akan mencoba untuk membuat aksesoris (Gantungan HP) lagi saat dirumah dengan lebih kreatif agar lebih menarik". Ucap Nadia, salah satu peserta yang mengikuti pelatihan.
Selain memberikan pengalaman yang menarik bagi anak-anak, kegiatan ini juga dilakukan untuk meningkatkan kreatifitas mereka. Kegiatan ini juga salah satu upaya untuk membuat mereka percaya diri dan mandiri untuk menghadapi masa depan dengan optimis serta mengembangkan skill mereka.
