Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs H Rachmat Fitri HD, MPA dalam paparannya, Rabu (7/10/2020) menyampaikan, saat ini berdasarkan data dapodik jumlah guru di Aceh mencapai 25.835 orang. Sedangkan kompetensi guru terhadap penguasaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk pembelajaran sebagian besarnya dinilai masuk dalam kategori standar.
“Hal itu telah dilakukan survei dan penilaian khusus terhadap 8.059 guru sebagai sampel. Kami berharap agar para guru terus berupaya meningkatkan kualitasnya terutama dalam penggunaan IT untuk pembelajaran,” pintanya.
Menurutnya, Dinas Pendidikan dan Dinas Komunikasi, Informatikan dan Persandian terus berupaya mengatasi persoalan jaringan internet di seluruh Aceh. Disdik Aceh mencatat masih ada sekitar 71 SMA/SMK dan SLB yang belum memiliki akses jaringan internet.
Ke depan, kata Kadisdik, agar pembelajaran berjalan secara optimal maka beberapa hal yang perlu dilakukan yaitu peningkatan kompetensi guru, pemerataan guru, ketersediaan sarana pendukung pembelajaran, sumber belajar dan manajemen kepemimpinan di sekolah.
“Dengan adanya desain peningkatan dan pengembangan mutu pendidikan Aceh melalui optimalisasi proses pembelajaran, maka akan lahir output dan outcome hasil pembelajaran terus meningkat setiap tahunnya,” ungkap Kadisdik Aceh.
Menurut Kadisdik, untuk menghasilkan itu, maka diperlukan sebuah unit layanan pengembang TIK pembelajaran dan layanan data terpusat dan terintegrasi. Sehingga akan menghasilkan data dan statistic sebagai landasan perencanaan untuk pengembangan dan pendayagunaan TIK dalam proses pembelajaran.
“Kihajar STEM merupakan wadah eksplorasi siswa jenjang SD, SMP, SMA dan SMK sederajat melalui pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi berbasis science, technology, engineering, mathematics (STEM),” jelasnya.
Hasan menambahkan, ini merupakan wujud apresiasi terhadap daerah terbanyak berpartisipasi dalam KIHAJAR STEM, sekaligus Optimalisasi Penggunaan Rumah Belajar, TV Edukasi dan Suara Edukasi, maka digelarlah kegiatan KIHAJAR TIK Talks.
“Tujuan diselenggarakanya KIHAJAR TIK Talks meningkatkan kemampuan literasi pemanfaatan TIK, Kemandirian dalam pengembangan TIK untuk Pendidikan dan sebagai sarana sosialisasi dari pemanfaatan konten Rumah Belajar, TV Edukasi dan Suara Edukasi. Peserta dari kegiatan KIHAJAR TIK Talks ini adalah tenaga pengajar, tenaga kependidikan, komunitas pendidik maupun orangtua murid,” ungkapnya.
Adapun delapan provinsi tersebut, yaitu DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Sumatera Utara, Aceh, Bali, Jambi, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Tengah. Pada seminar daring KIHAJAR TIK Talks Aceh, peserta yang mendaftar sebanyak 3.112 peserta yang terdiri atas guru, tenaga pendidikan, komunitas pendidik, dan orang tua dari seluruh wilayah di Indonesia.
Seminar daring Kihajar TIK Talks Aceh bertajuk “TIK Pembelajaran, Menjangkau yang Tidak Terjangkau” menghadirkan narasumber M Hasan Chabibie (Plt Kepala Pusdatin Kemendikbud), Illiza Sa’aduddin Djamal (Komisi X Bidang Pendidikan DPR RI), Gogot Suharwoto (PTP Ahli Utama Kemendikbud), Rachmat Fitri (Kepala Dinas Pendidikan Aceh) Tgk H Irawan Abdullah (Ketua Komisi VI Bidang Pendidikan DPR ACEH), Mahmun Zulkifli (Widyaiswara Muda PPPPTK Matematika), Raisul Akbar (SMA Negeri 2 Pulo Aceh), Irayuni Sari (Duta Rumah Belajar Aceh 2019) dengan moderator Dr Azwar Thaib, Tenaga Ahli Disdik Aceh. (https://disdik.acehprov.go.id)